Mongol, Kekaisaran Terbesar Setelah Imperium Britania

 
Kekaisaran Mongol disebut-sebut sebagai kekaisaran kedua terbesar dalam sejarah dunia setelah Imperium Britania.

Sumber Foto: William Cho/Wikimedia

IPHEDIA.com - Kekaisaran Mongol (Mongolia) merupakan kekaisaran besar Bangsa Mongol pada abad ke-13 Masehi. 

Oleh para sejarawan, Bangsa Mongol sering pula disamakan atau dibedakan dengan sebutan bangsa Tatar.

Kekaisaran Mongol disebut-sebut sebagai kekaisaran kedua terbesar dalam sejarah dunia setelah Imperium Britania.

Imperium Britania dipuncak kejayaannya menjadi yang paling kuat di antara semua kekaisaran Abad Pertengahan.

Pendiri Kekaisaran Mongol

Kekaisaran Mongol didirikan oleh Jenghis Khan (khan Mongol dan ketua militer) tahun 1206 Masehi. Wilayah kekuasaanya meliputi sebagian besar daratan Eurasia. 

Kemudian, bagian timurnya meliputi Tiongkok dan bagian baratnya meliputi wilayah kekhalifahan Islam.

Jenghis Khan (pendiri Kekaisaran Mongol) dilahirkan dengan nama Temüjin sekitar tahun 1162 dan 1167.

Temujin anak sulung Yesugei, ketua suku Kiyad (Kiyan) ini, lahir di daerah pegunungan Burhan Haldun, dekat Sungai Onon dan Herlen.

Di masa kepemimpinan Jenghis Khan, Kekaisaran Mongol memulai banyak penaklukan di seluruh benua Eurasia, dimulai dengan penaklukan Dinasti Xia Barat di Cina Utara dan Kerajaan Khawarezmia di Persia. 

Puncaknya, Kekaisaran Mongol menguasai sebagian besar wilayah Asia Tenggara ke Eropa tengah.

Semeninggal Jenghis Khan, Kekaisaran Mongol terbagi menjadi empat bagian, yakni Dinasti Yuan (China), Ilkhanate (Persia), Kekhanan Chagatai (Asia Tengah) dan Golden Horde (Rusia).

Dalam tampuk pemerintahan, Kekaisaran Mongol dipimpin oleh Khagan (Khan Agung keturunan Jenghis Khan) secara turun-temurun.

Pernah Invasi ke Jawa

Mongolia saat kekuasaan Kubilai Khan pendiri Dinasti Yuan, khanat utama Kekaisaran Mongol, berhasil memperluas wilayah sampai seluruh Tiongkok, Korea, Burma, Vietnam dan Kamboja. 

Selain itu, pasukan Mongolia pernah melakukan agresi militer ke Jepang dan Jawa, Indonesia (Kerajaan Singasari), namun upaya invasinya tidak berhasil.

Invasi Mongol ke Pulau Jawa ini merupakan upaya militer yang dilakukan Kubilai Khan untuk menyerang Jawa. 

Raja Kertanegara dari Singhasari (Singosari) menolak keinginan Kubilai Khan hingga akhirnya pendiri Dinasti Yuan itu melakukan invasi ke Jawa.

Pada 1293, Kubilai Khan yang merasa di rendahkan oleh Kertanegara mengirim armada besar ke Pulau Jawa dengan sekitar 20.000 hingga 30.000 tentara. 

Ini adalah ekspedisi hukuman terhadap Raja Kertanegara dari Singhasari, yang menolak untuk memberikan penghormatan kepada Yuan dan melukai salah satu menterinya, Men Shi atau Meng-qi.

Sebelum terjadi invasi Mongol, Men Shi dikirim ke Jawa tetapi tidak diterima dengan baik di sana. 

Raja Singhasari, Kertanagara, tersinggung oleh usulan Men Shi dan mencap wajahnya dengan besi panas. 

Cap wajah dengan besi panas ini seperti yang dilakukan kerajaan itu terhadap pencuri biasa, memotong telinganya, dan mengirimnya kembali pulang ke Mongol.

Kublai Khan terkejut atas apa yang dilakukan Raja Singhasari terhadap menterinya ini dan memerintahkan ekspedisi hukuman terhadap Kertanagara, yang dia sebut barbar pada 1292.

Tapi, ketika pasukan Yuan tiba di Jawa tahun 1293, Raden Wijaya, pendiri dan raja pertama Kerajaan Majapahit mengirim utusan dari Madura. 

Dari berbagai upaya penyerangan, pasukan Raden Wijaya berhasil mengalahkan tentara Mongol dan mereka menyelamatkan diri berlayar ke Quanzhou selama 68 hari. 

Akibat dari serangan itu, pasukan Han Utara Shi Bi kehilangan lebih dari 3.000 orang, sementara pasukan yang baru dibentuk kehilangan lebih banyak.

Pada Juni 1293, pasukan Mongol tiba di China. Mereka membawa anak-anak Jayakatwang dan beberapa perwiranya, yang berjumlah lebih dari 100. 

Mereka juga memperoleh peta negara, catatan populasi dan sebuah surat dengan huruf emas yang dituliskan oleh sang raja.

Kegagalan ini sekaligus ekspedisi militer terakhir Kubilai Khan. Sebaliknya, Majapahit menjadi negara paling kuat pada masanya di Nusantara. 

Kubilai khan sempat merencanakan invasi lain ke Jawa dengan kekuatan 100.000 tentara, tetapi setelah kematian Kubilai Khan rencana ini dibatalkan. (SJ/IND)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top