Kisah Jenghis Khan, Pendiri Kekaisaran Mongol

 
Dalam sebuah konfederasi Mongol yang bertemu di pertemuan besar (Kurultai) di sekitar Sungai Kerulen pada tahun 1206, Temujin secara resmi diangkat sebagai pemimpin mereka.

Sumber Foto: IDN Times

IPHEDIA.com - Jenghis Khan, pendiri Kekaisaran Mongol, yang disebut-sebut sebagai kekaisaran kedua terbesar dalam sejarah dunia setelah Imperium Britania.

Tanggal dan tahun lahir Jenghis Khan tidak diketahui dengan pasti. Beberapa sarjana memilih kelahirannya tahun 1162 dan yang lain memilih tahun 1167. 

Putra sulung Yesugei, ketua suku Kiyad (Kiyan) ini dilahirkan dengan nama Temujin (dieja: Temuchin atau TiemuZhen). Ibu Temujin, Hoelun, berasal dari suku Olkhunut.  

Jenghis Khan (Temujin) lahir di daerah Pegunungan Khentii, di Provinsi Töv dan Khentii di utara Mongolia sekarang.

Tragedi Pasca Penjodohan Temujin 

Nama Temujin dinamakan seperti nama ketua musuh yang ditewaskan ayahnya. Namun, sumber lain mencatat, nama Temujin dinamakan menurut seorang tawanan Tartar (Tatar).

Legenda setempat menyebut, sang bayi Temujin menggenggam gumpalan darah di tangan kanannya, pertanda hal-hal buruk akan segera terjadi. 

Ketika Temujin berumur 9 tahun, ia dikirimkan keluar dari sukunya karena ia akan dijodohkan kepada Borte (Bortei), putri dari pemimpin suku Onggirat, Dei-secen.  

Sayangnya, belum sempat niat pernikahan terlaksana, ayah Temujin, Yesugei, meninggal karena diracuni Tatar. 

Yesugei, ayah Temujin, diracun pihak musuhnya itu tepat pada saat ia pulang setelah mengantar Temujin ke suku Onggirat.

Hak Penerus Kepala Suku Direbut

Selain ayahnya diracun, kehidupan Temujin bertambah parah setelah hak kekuasaannya sebagai penerus kepala suku direbut oleh orang lain dengan alasan umur Temujin yang masih terlalu muda. 

Karena ia ditakuti akan merebut kembali hak kekuasaannya atas suku Borjigin, Temujin dan keluarganya diusir dari sukunya. 

Hidup Temujin dan keluarganya menderita. Dengan perbekalan makanan yang sangat terbatas, ia dan adik-adiknya hidup dengan cara berburu. 

Pada saat ia menginjak remaja, kepala suku Borjigin mengirimkan pasukan untuk membunuh Temujin. Ia berhasil tertangkap dan ditawan oleh musuhnya.

Tapi, dia berhasil kabur dari tahanan dan bertahan hidup atas pertolongan dari orang-orang yang masih setia kepada Yesugei. 

Berjuang dan Mengumpulkan Kekuatan

Ketika menginjak usia dewasa, Temujin berjuang dan mengumpulkan kekuatannya sendiri. 

Kepemimpinan dan bakat bela diri Temujin membawa kemenangan atas musuh-musuhnya dan pasukannya makin bertambah banyak.

Saat pasukannya semakin banyak, Temujin berhasil mengalahkan musuh-musuhnya, seperti suku Tartar, Kereyid, Naiman dan Merkid. 

Dalam sebuah konfederasi Mongol yang bertemu di pertemuan besar (Kurultai) di sekitar Sungai Kerulen pada tahun 1206, Temujin secara resmi diangkat sebagai pemimpin mereka. 

Dalam konfederasi Mongol tersebut, Temujin diangkat dan diberikan gelar Genghis Khan, yang artinya penguasa semesta. 

Genghis menurut ejaan dalam bahasa Mongol adalah Chinggis, tetapi kata 'Genghis' lebih dikenali sampai saat ini dan kata itu berasal dari para sarjana Arab yang tidak memiliki huruf ch di dalam bahasa mereka.

Kekaisaran Mongol Melakukan Penaklukan

Di masa kepemimpinan Jenghis Khan, Kekaisaran Mongol memulai banyak penaklukan. Seni perang Mongol diakui lawan dan memiliki keunggulan. 

Wilayah yang ditaklukkan Kekaisaran Mongol, meliputi seluruh benua Eurasia, dimulai dengan penaklukan Dinasti Xia Barat di China Utara dan Kerajaan Khawarezmia di Persia. 

Puncaknya, Kekaisaran Mongol menguasai sebagian besar wilayah Asia Tenggara hingga ke Eropa tengah.

Genghis Khan wafat pada 18 Agustus 1227 akibat penyakit yang tidak diketahui, kemungkinan awalnya akibat terjatuh dari kuda saat dia berburu beberapa bulan sebelumnya. 

Kuburan Jenghis Khan dirahasiakan agar tidak dirusak orang lain. Hingga kini lokasi kuburannya tidak diketahui pasti. 

Namun, sumber abad pertengahan menyebutkan bahwa kuburannya berada di sekitar pegunungan suci Burkan Kuldun.

Semeninggal Jenghis Khan, Kekaisaran Mongol terbagi menjadi empat bagian, yakni Dinasti Yuan (China), Ilkhanate (Persia), Kekhanan Chagatai (Asia Tengah) dan Golden Horde (Rusia).

Dalam tampuk pemerintahan, Kekaisaran Mongol dipimpin oleh Khagan (Khan Agung keturunan Jenghis Khan) secara turun-temurun. (TK/IND)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top