Kerajaan di Lombok, Nusa Tenggara Barat

 
Babad Suwung menyatakan kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang didirikan dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung surut digantikan Kerajaan Lombok.

 

IPHEDIA.com - Pulau Lombok sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara Barat (NTB). Lombok dalam beberapa hal mirip dengan Bali, dan pada dasawarsa tahun 1990-an mulai dikenal wisatawan mancanegara karena objek-objek wisatanya yang mempesona. 

Zaman prasejarah Lombok secara histories belum terlacak dan tercatat dengan baik, tidak seperti di Pulau Jawa yang cukup banyak mencatat sejumlah peninggalan purbakala dan sejarah kerajaan atau kesultanannya.

Catatan yang lebih berarti berasal dari zaman Majapahit yang menjadikan Lombok sebagai salah satu sasaran Sumpah Palapa Mahapatih Gajah Mada yang disebutnya Tanah Sela, Sasak Adi, Sasak Mirah.

Seperti halnya di pulau lainnya di Indonesia, pada zamannya di Lombok juga pernah berdiri beberapa kerajaan. Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (Bahasa Sasak: laeq berarti waktu lampau).

Sumber lain, yaitu Babad Suwung, menyatakan kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang didirikan dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung surut digantikan Kerajaan Lombok. 

Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 Masehi berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di Pulau Lombok, antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.

Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode, yakni abad ke-13 dan ke-16. Kerajaan Selaparang awal adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit tahun 1357. 

Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam terbesar di Lombok yang didirikan oleh Prabu Rangkesari abad ke-16 Masehi di wilayah timur Pulau Lombok. 

Kekuasaan Kerajaan Selaparang berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas dari keluarga kerajaan yang berkhianat karena permasalahan dengan raja Selaparang. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top