Wisata Sejarah Benteng Kuto Besak, Bangunan Keraton Abad XVIII Kesultanan Palembang

 
Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa.

IPHEDIA.com - Benteng Kuto Besak salah satu objek wisata sejarah di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. 

Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang.

Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758. 

Pelaksanaan pembangunannya diselesaikan penerusnya, Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah antara tahun 1776-1803.

Sultan Mahmud Bahauddin ini seorang tokoh Kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional.

Sultan Mahmud Bahauddin dikenal juga sebagai seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara.

Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.

Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. 

Perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur.

Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih 17 tahun. Keraton ini ditempati secara resmi pada Senin, 21 Februari 1797. 

Benteng Kuto Besak saat ini ditempati oleh Komando Daerah Militer (Kodam) Sriwijaya. (as/in)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top