Pelajari dan Kuasai Hal-hal Penting Ini Sebelum Menulis

 
Sebelum menulis, Anda musti menguasai tiga hal penting; menyimak, membaca dan berbicara. Untuk keperluan tersebut, Anda perlu dan musti memiliki berbagai kemampuan dalam menulis.

IPHEDIA.com - Dalam membuat tulisan, terlebih dulu Anda harus melewati atau melalui proses.

Proses itu, seperti penentuan tema tulisan, langkah-langkah yang harus dilakukan, maupun bentuk tulisan yang harus dibuat. 

Bentuk tulisan tersebut dapat berbentuk prosa, puisi atau tulisan berdasarkan kebutuhan sehari-hari.

Hakikatnya, menulis juga merupakan bagian atau aplikasi dari ketrampilan berbahasa lainnya. Hanya saja tulisannya berbeda. 

Meski penyampaiannya berlainan, tetapi bentuknya sama saja. Pembedanya yang paling menonjol, antara lain cuma terletak dari judul, isi serta gaya penulisan.

Sebelum menulis, Anda musti menguasai tiga hal penting; menyimak, membaca dan berbicara. 

Untuk keperluan tersebut, Anda perlu dan musti memiliki kemampuan menemukan gagasan.

Mengungkapkan gagasan-gagasan, menguasai kaidah-kaidah kebahasaan, menggunakan gaya yang tepat serta menguasai peraturan ejaan dan tanda baca.

Saat hendak menulis, terlebih dahulu Anda harus dapat menentukan topik, menjabarkannya ke dalam kata-kata yang tersusun menjadi kalimat dan paragraf, serta menggunakan kaidah tata bahasa yang benar. 

Gaya bahasa tulisan yang Anda gunakan dalam kalimat yang ditulis sesuai dan menggunakan ketepatan pungtuasi serta ejaannya.

Cara membangun kesinambungan ide dalam tulisan, adalah menciptakan kalimat yang efektif dan mengembangkan paragraf yang dinamis. 

Paragraf dalam sebuah tulisan, kumpulan dari dua atau beberapa kalimat yang saling berhubungan dalam satu kesatuan bahasan. 

Kalimat-kalimat dalam paragraf tidak berdiri sendiri, tetapi saling menjelaskan satu sama lain. 

Sehingga, berapapun jumlah kalimat dalam satu paragraf dan seterusnya harus saling mendukung.

Paragraf-paragraf tersebut mengarahkan pada suatu bahasan tertentu yang mencerminkan ide pokok penulisan.

Setelah kalimat-kalimat efektif itu berhasil Anda tulis, tugas berikutnya menyusun dalam paragraf.

Susun paragraf secara dinamis, hantarkan pembaca dari suatu kalimat ke kalimat berikutnya secara runtut, teratur dan tercipta kepaduan makna yang memperkuat ide pokok.

Seringkali kita terjebak pada bagian-bagian uraian detil yang melebar, sehingga kita kehilangan fokus. 

Jika sudah demikian, bukan tidak mungkin pembaca, atau bahkan Anda sendiri penulisnya, merasa kebingungan apa sebenarnya fokus bahasan paragraf ini. 

Untuk mengatasinya, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membangun paragraf yang dinamis.

Teknik membangun paragraf yang dinamis itu, di antaranya dengan pembahasan ide pokok, urutan logis, kronologi kejadian dan perbandingan.

Mengembangkan paragraf melalui pembahasan ide pokok, dapat dilakukan melalui pola urutan; Ide-Deskripsi-Analogi-Kesimpulan. 

Pada awal paragraf, dimulai dengan menuliskan ide pokok atau duduk perkaranya dalam sebuah kalimat lengkap yang efektif. Kemudian, diikuti deskripsi atau penjelasan dari ide. 

Deskripsi ide dapat dilakukan dengan menjawab atas pertanyaan "Apa", "Kapan", "Dimana", "Bagaimana" dan "Mengapa" atas ide pokok tersebut.

Selain cara itu, untuk mendeskripsikan ide pokok dapat dilakukan pendekatan urutan waktu, urutan logis, atau dengan cara membandingkannya. 

Kalimat-kalimat yang menguraikan atas ide pokok hendaknya diikuti analog, berupa penggambaran situasi, ilustrasi atau data pendukung. 

Sebagai akhir paragraf, Anda dapat menyampaikan kalimat yang berisi penegasan kembali, berupa kesimpulan atau solusi.

Sekedar menguji kemampuan Anda dalam keterampilan menulis, terdapat pembuatan test objektif, yang bertujuan untuk menguji kemampuan menulis dan unsur-unsurnya. 

Dimaksud dengan unsurnya, yaitu tata bahasa, gaya bahasa, menyusun isi karangan, ejaan serta tanda-tanda baca. 

Kadang kala, seorang penulis saat awal menulis masih belum memenuhi di antara unsur tersebut.

Test ini dapat Anda lakukan sendiri maupun bantuan orang lain dengan melihat dan mengoreksi sampai sejauh mana hasil tulisan yang dihasilkan. 

Dari sini, Anda dapat mengetahui bagian-bagian yang lemah serta bagian mana yang memerlukan perbaikan. 

Pengetahuan, wawasan serta ketelitian saat menulis sangat menentukan hasilnya. (Akhmad Sadad/IP)
 
Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top