Merancang dan Membangun Tulisan dengan Tetap pada Tujuan Menulis

 
Curahan kata-kata yang Anda ungkapkan lewat tulisan harus mampu menarik minat baca. Semakin matang Anda membuat kerangka tulisan, makin sempurna pula isi tulisan yang dihasilkan.

IPHEDIA.com - Ada yang mengibaratkan, kegiatan menulis seperti seorang arsitektur yang akan membuat sebuah bangunan. 

Terlebih dahulu ia menyiapkan alat kerja yang dibutuhkan. Selanjutnya, membuka pikirannya membuat gagasan berupa rancangan dalam bentuk gambar di atas kertas. 

Rancang bangun ini menjadi landasan ia dalam berkarya sebagai arsitektur. Demikian pula halnya dengan Anda menulis.

Merancang dan membuat kerangka tulisan atau outline merupakan kebiasaan yang perlu Anda tumbuhkembangkan terus.

Hal itu agar Anda dapat menghasilkan sebuah karya tulis yang baik dan benar serta menyentuh pembaca. 

Karena, curahan kata-kata yang Anda ungkapkan lewat tulisan harus mampu menarik minat baca. 

Semakin matang Anda membuat kerangka tulisan, makin sempurna pula isi tulisan yang dihasilkan.

Dalam menghasilkan suatu tulisan, Anda harus dapat mengekploitasi serta mengekspresikan kemampuan ke dalam bentuk karya tulis. 

Penulis, dalam hal ini diumpamakan sebagai seorang arsitek bahasa, diibaratkan merancang kata menjadi kalimat dan paragraf. 

Selain mengetahui bagaimana membangun sebuah tulisan secara utuh dan memikat, di dalam berkarya Anda tidak boleh mengabaikan serta keluar dari koridor dasar-dasar penulisan.

Dasar-dasar penulisan tersebut menjadi fondasi dalam penulisan dan pemahaman Anda tentang paragraf. 

Karena pada dasarnya, sebuah tulisan mencerminkan cara berpikir serta bagaimana Anda memandang suatu pokok persoalan. 

Dengan memahami makna dan ciri-ciri paragraf yang baik, Anda akan lebih mampu menuangkan gagasan serta pikiran secara lebih runtut, sistematis dan teratur.

Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan menulis. Namun, pada prinsipnya pengaruh itu dapat dikategorikan dalam dua faktor, yakni eksternal dan internal. 

Faktor eksternal, di antaranya masih belum tersedia fasilitas pendukung, berupa keterbatasan sarana untuk menulis. Faktor internal mencakup faktor psikologis dan teknis. 

Tergolong faktor psikologis, di antaranya kebiasaan atau pengalaman yang dimiliki. Semakin Anda terbiasa menulis, kemampuan dan kualitas tulisan akan makin baik.

Dalam menuangkan tulisan, ada beberapa penulis yang memulai menulis dengan buku tulis atau kertas HVS/folio terlebih dulu. 

Ia hanya dengan bermodalkan pena dan kertas, di samping alam pikirannya di dalam menuangkan gagasannya. 

Kalau ada kata maupun kalimat yang salah dicoret, diganti dengan yang lain, begitu seterusnya.

Terkadang, karena terkendala dengan sarana prasarana, tulisan yang sudah dibuatnya tersebut sampai lama tersimpan. 

Baru dilihat lagi apabila sedang terinspirasi, akan diperbaiki maupun diketik, hingga akhirnya menjadi sebuah karya yang utuh. 

Ini menunjukkan, belum tersedianya fasilitas pendukung yang memadai bukan kendala berarti bagi seseorang untuk menulis.

Ada banyak pengalaman penulis-penulis senior yang mengawali kesuksesannya dengan hanya sarana prasarana seadanya, tetapi mereka tidak patah semangat untuk berkarya. 

Mereka sukses sebagai penulis walau kurang didukung fasilitas yang memadai layaknya penulis lainnya.

Faktor lain yang tergolong psikologis adalah faktor kebutuhan. Kebutuhan, kadang memaksa seseorang untuk menulis. 

Seseorang akan mencoba dan terus mencoba menulis karena didorong kebutuhannya. 

Sedangkan faktor teknis, meliputi penguasaan konsep serta penerapan teknik-teknik penulisan. 

Konsep berkaitan dengan teori-teori menulis terbatas yang dimiliki seseorang juga turut berpengaruh.

Faktor kedua dari faktor teknis, yakni penerapan konsep. Kemampuan penerapan konsep, dipengaruhi banyak sedikitnya bahan yang hendak ditulis dan pengetahuan cara menuliskan bahan yang diperolehnya. 

Keterampilan menulis berkaitan pula dengan kemampuan membaca. Seseorang yang ingin memiliki kemampuan menulisnya lebih baik, ia juga dituntut untuk dapat membacanya lebih baik.

Saat ini, Anda tak perlu dalam memikirkan faktor-faktor yang justru menjadi penghambat kreativitas. 

Bulatkan tekad Anda untuk melangkah. Pepatah mengatakan, banyak jalan menuju Roma. 

Itu berarti, meskipun ada faktor yang belum mendukung, tetapi anggap saja hal tersebut sebuah tantangan. 

Tantangan bagi Anda untuk berbuat dan membuktikan kalau Anda juga mampu menulis. Fokuskan pada tujuan Anda. (Akhmad Sadad/IP)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top