Sekarang, para peneliti telah menemukan sebuah galaksi yang bertahan dari kekuatan rakus lubang hitam dengan terus melahirkan bintang baru sekitar 100 bintang seukuran Matahari setahun.
Foto: NASA |
IPHEDIA.com - Lubang hitam yang paling lapar diperkirakan melahap begitu banyak materi di sekitarnya sehingga mengakhiri kehidupan galaksi induknya.
Proses lubang hitam melahap banyak materi hingga menamatkan riwayat galaksi induk ini begitu intens sehingga menciptakan objek yang sangat energik yang disebut quasar, salah satu objek paling terang di alam semesta saat materi yang berputar tersedot ke dalam perut lubang hitam.
Sekarang, para peneliti telah menemukan sebuah galaksi yang bertahan dari kekuatan rakus lubang hitam dengan terus melahirkan bintang baru sekitar 100 bintang seukuran Matahari setahun.
Penemuan teleskop NASA di pesawat terbang, Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy, dapat membantu menjelaskan bagaimana galaksi masif muncul, meskipun alam semesta saat ini didominasi oleh galaksi yang tidak lagi membentuk bintang.
"Ini menunjukkan kepada kita bahwa pertumbuhan lubang hitam aktif tidak menghentikan kelahiran bintang secara instan, yang bertentangan dengan semua prediksi ilmiah saat ini," kata Allison Kirkpatrick, asisten profesor di University of Kansas di Lawrence Kansas dan rekan penulis studi tersebut.
“Ini menyebabkan kami memikirkan kembali teori kami tentang bagaimana galaksi berevolusi,” tambahnya.
SOFIA, proyek gabungan NASA dan German Aerospace Center, DLR, mempelajari galaksi yang sangat jauh, terletak lebih dari 5,25 miliar tahun cahaya yang disebut CQ4479. Intinya adalah jenis quasar khusus yang baru-baru ini ditemukan oleh Kirkpatrick yang disebut "quasar dingin".
Dalam quasar jenis ini, lubang hitam aktif masih memakan material dari galaksi induknya, tetapi energi intens quasar belum merusak semua gas dingin, sehingga bintang-bintang dapat terus terbentuk dan galaksi tetap hidup.
Ini adalah pertama kalinya para peneliti melihat secara mendetail quasar dingin, secara langsung mengukur pertumbuhan lubang hitam, tingkat kelahiran bintang, dan seberapa banyak gas dingin yang tersisa untuk mengisi bahan bakar galaksi.
“Kami terkejut melihat galaksi aneh lain yang menentang teori saat ini,” kata Kevin Cooke, peneliti postdoctoral di University of Kansas di Lawrence, Kansas, dan penulis utama studi ini, melansir Nasa.gov.
“Jika pertumbuhan tandem ini berlanjut, baik lubang hitam maupun bintang-bintang di sekitarnya akan memiliki massa tiga kali lipat sebelum galaksi mencapai akhir hidupnya,” jelasnya. (ns/ip)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.