Facebook Luncurkan dan Uji Coba Fitur Shop dalam Aplikasinya

 
Dalam Facebook Shop, pengguna akan dapat menemukan produk dan kemudian membelinya langsung dalam aplikasi. Semua pembaruan dan perluasan produk menunjukkan keseriusan Facebook terhadap fitur belanja sebagai lini bisnisnya.



IPHEDIA.com  - Media sosial Facebook (FB) terus mengembangkan aplikasinya, termasuk dalam berbisnis. 

Setelah meluncurkan Facebook Shop, Facebook kemudian melakukan uji coba fitur tersebut di dalam aplikasinya.

Dalam Facebook Shop, pengguna akan dapat menemukan produk dan membelinya langsung dalam aplikasi. 

Semua pembaruan dan perluasan produk menunjukkan keseriusan Facebook terhadap fitur belanja sebagai lini bisnisnya.

Langkah ini seperti yang diharapkan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, pada 2019 lalu, fitur perdagangan dan pembayaran dapat menjadi masa depan perusahaan.

Selain uji coba dalam aplikasi, Facebook juga memperluas fitur baru yang diluncurkan awal tahun ini. 

Fitur baru itu memungkinkan orang menjual produk di Facebook dan Instagram ke semua bisnis yang memenuhi persyaratan secara global.

Kehadiran tab fitur baru dalam aplikasi juga bersamaan dengan opsi penyesuaian terbaru, perpesanan dan masukan untuk hasil kinerja penjualan. 

Penjual akan dapat berkomunikasi dengan pelanggan mereka melalui Messenger, Instagram Direct dan juga WhatsApp.

Di samping itu, penjual juga dapat menggelar acara "Live Shopping" di mana mereka melakukan streaming langsung. 

Dengan live, penjual bisa memamerkan produk yang dapat dibeli pelanggan secara langsung melalui streaming di Facebook atau Instagram.

Tidak hanya itu, fitur Checkout di Instagram, yang memungkinkan penyelesaian transaksi melalui aplikasi, kini juga diperluas ke semua penjual di AS yang memenuhi syarat.

Biaya transaksi akan dibebaskan hingga akhir tahun karena pandemi. Sementara itu, Facebook memperbarui persyaratan bagi penjual. 

Persyaratan tersebut untuk memastikan bisnis mereka benar-benar ada dan menjual produk yang otentik.

Uji coba yang dilakukan untuk pengguna AS tersebut tampaknya merupakan langkah Facebook memperluas bisnis e-commerce.

Facebook mencoba menjadikan belanja sebagai tujuan di aplikasi utamanya, serupa dengan yang sudah dilakukan di dalam Instagram. (is/ip)
 
Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top