Gunung Merapi, Gunung Api Teraktif dan Objek Pendakian Populer

 
Karena pesonanya, Gunung Merapi objek pendakian yang populer di Indonesia. Jalur pendakian yang paling umum dan dekat melalui sisi utara dari Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

IPHEDIA.com - Gunung Merapi salah satu gunung api teraktif di Indonesia dan destinasi wisata di bagian tengah Pulau Jawa, dengan ketinggian puncak lebih dari 2 ribu mdpl. Sejak tahun 2004, kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Secara administratif, lereng sisi selatan berada di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara.

Nama "Merapi" berasal dari penyingkatan "meru" (gunung) dan "api", sehingga nama "merapi" sebenarnya sudah berarti "gunung api". Gunung yang ada saat ini gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi.

Merapi menjadi salah satu dari enam belas gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volcanoes). Gunung ini tergolong berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali.

Meski demikian, Gunung Merapi hingga kini masih tetap banyak dikunjungi wisatawan. Kalau jalur pendakian tidak ditutup karena Gunung Merapi erupsi, selain mendaki dengan berjalan kaki, kamu juga bisa menyewa mobil Jeep menelusuri Gunung Merapi tersebut.

Karena pesonanya, Gunung Merapi objek pendakian yang populer di Indonesia. Jalur pendakian yang paling umum dan dekat melalui sisi utara dari Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Plalangan, Selo, Boyolali. Desa ini terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar 4-5 jam hingga ke puncak.

Sementara, jalur pendakian populer lainnya melalui Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal dan memakan waktu sekitar 6-7 jam hingga ke puncak. Jalur alternatif yang lain melalui sisi barat laut, dimulai dari Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dan melalui sisi tenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. (as/ip)
Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top