Situs Gunung Padang pertama kali ditemukan pada 1914 oleh penjajah Belanda. Laporan pertama mengenai keberadaan situs ini dimuat pada Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (ROD, "Buletin Dinas Kepurbakalaan") tahun 1914.
IPHEDIA.com - Situs Gunung Padang merupakan peninggalan prasejarah kebudayaan Megalitikum di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Gunung Padang berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Luas kompleks utamanya kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 hektar, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.
Diperkirakan, luas Situs Gunung Padang memiliki tinggi dan luas melebihi Candi Borobudur serta lebih tua daripada Piramida Giza.
Situs Gunung Padang pertama kali ditemukan pada tahun 1914 oleh peneliti Belanda, Nicolaas Johannes Krom.
Laporan pertama mengenai keberadaan situs ini dimuat pada Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (ROD, "Buletin Dinas Kepurbakalaan").
Lokasi situs berbukit-bukit curam dan sulit dijangkau. Kompleksnya memanjang, menutupi permukaan sebuah bukit yang dibatasi oleh jejeran batu andesit besar berbentuk persegi.
Situs Gunung Padang dikelilingi oleh lembah-lembah yang dalam dan hijau pepohonan selepas mata memandang.
Tempat yang diduga kuat berhubungan dengan tradisi pemujaan nenek moyang di masa prasejarah ini sebelumnya memang telah dikeramatkan oleh warga setempat.
Meski sudah di makan usia, bebatuan di Situs Gunung Padang yang strukturnya seolah ditata rapi kerap dijuluki Macchu Picchu-nya Indonesia. (*)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.