Efektif Bagi Bisnis, Ini 8 Strategi Pemasaran Produk Paling Ampuh

 
Sumber Foto: SME News

IPHEDIA.com - Strategi pemasaran produk merupakan hal yang paling vital dalam bisnis. Karenanya, strategis akan sangat membantu dalam memasarkan produk Anda.

Untuk menyusun strategi pemasaran produk, melansir Niagahoster, sedikitnya ada 8 cara memasarkan produk yang perlu Anda lakukan.

Kedelapan cara itu, yakni Kenali Target Pasar, Amati Strategi Kompetitor, Petakan Customer Journey dan Buat Target Marketing yang Realistis

Kemudian, Buat Website Bisnis, Pilih Marketing Channel yang Tepat, Lakukan Influencer Marketing dan Evaluasi Strategi Product Marketing. 

1. Kenali Target Pasar

Analisis tahap awal akan menentukan keberhasilan bisnis Anda. Nah, salah satu tahapan utamanya adalah mengenal target pasar.  

Riset pasar adalah proses yang rumit dan memakan banyak waktu. Anda harus mengulik data, tren, analisis perilaku konsumen, studi kasus, dan masih banyak lagi. Tujuannya, supaya Anda tahu apa yang diinginkan oleh target pasar.

Namun, apabila Anda berhasil melakukan riset pasar dengan baik, maka penyusunan strategi pemasaran produk hingga cara mempromosikan produk akan berjalan dengan lebih mudah.

2. Amati Strategi Kompetitor

Tak mau tersaingi dan kehilangan pelanggan oleh kompetitor, ‘kan? Itulah mengapa mengamati langkah kompetitor termasuk langkah penting untuk mengembangkan strategi pemasaran produk. 

Setelah mengidentifikasi siapa kompetitor Anda, langkah berikutnya adalah mengumpulkan informasi tentang mereka. 

Ini bisa mencakup soal produk atau layanan yang ditawarkan, harganya, hingga marketing campaign yang dilakukan. 

Selanjutnya, barulah Anda bisa membandingkan kekuatan dan kelemahan brand Anda dan kompetitor. 

Terakhir, gunakan hasil analisis Anda untuk mengembangkan strategi pemasaran produk yang efektif.

3. Petakan Customer Journey

Customer journey adalah perjalanan konsumen dari mengenal brand, hingga memutuskan untuk membeli produk brand tersebut. 

Memetakan customer journey itu penting untuk memenuhi ekspektasi calon konsumen, sehingga mereka mau membeli produk Anda. 

Untuk itu, coba kenali emosi, tujuan, tantangan, latar belakang konsumen, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi pengambilan keputusan mereka. 

Setelah itu, buatlah peta tahapan customer journey untuk mengidentifikasi di tahap mana yang harus diperbaiki. 

Dengan begitu, Anda dapat merencanakan tindakan apa yang diperlukan untuk menggiring calon konsumen supaya bisa mencapai tahap pembelian. 

4. Buat Target Marketing yang Realistis dan Terukur

Menetapkan target marketing yang realistis salah satu langkah penting dalam mengembangkan strategi pemasaran produk yang efektif. 

Yang perlu diingat, target marketing harus jelas dan dapat diukur sehingga kemajuannya dapat dipantau dan dievaluasi. 

Misalnya, daripada menetapkan tujuan umum seperti “meningkatkan penjualan produk”, tetapkan tujuan yang lebih spesifik seperti “meningkatkan penjualan produksebesar 10% selama 3 bulan ke depan”. 

Selanjutnya, pastikan tujuan yang Anda tetapkan realistis dan dapat dicapai. Pertimbangkan resource yang Anda miliki, anggaran yang tersedia, dan kemampuan tim Anda dalam mencapai tujuan tersebut.  

5. Buat Website Bisnis

Membuat website merupakan salah satu strategi yang tepat untuk menunjukkan keunggulan brand Anda. 

Caranya, bisa dengan membuat situs company profile atau membuat blog yang berisi konten bernilai tinggi bagi target audiens. 

Dengan memiliki website, audiens akan merasa percaya dengan brand Anda. Kepercayaan inilah yang akan mempermudah Anda mengonversi audiens menjadi pelanggan setia. 

Namun, manfaat website bisnis tak akan ada artinya tanpa kemudahan akses pada website. Performa yang buruk hanya akan membuat audiens meninggalkan website Anda begitu saja. 

Itulah mengapa, memilih layanan web hosting yang kualitasnya sudah teruji merupakan salah satu aspek penting.

6. Pilih Marketing Channel yang Tepat

Mengenai perkembangan strategi marketing yang efektif, tentunya Anda tidak bisa melewatkan social media marketing. 

Social media marketing adalah cabang ilmu digital marketing yang penting untuk membangun brand awareness. 

Menerapkan taktik social media marketing yang tepat akan membantu Anda mendorong kesuksesan strategi pemasaran produk.

Namun, meski strategi promosi lewat media sosial  membawa dampak yang besar, tetap ada tantangan yang harus Anda lewati. Salah satunya, Anda harus memilih marketing channel yang tepat. 

Setiap marketing channel memiliki audiens yang unik. Bahkan, beberapa platform media sosial hanya digemari oleh kalangan yang lebih muda. 

Ada pula platform yang mayoritas audiensnya para pebisnis. Nah, marketing channel yang tepat adalah platform di mana target pasar Anda berada. 

7. Jalin Kerja Sama dengan Influencer

Strategi pemasaran produk dengan menggunakan jasa influencer adalah langkah yang tepat untuk memperkenalkan produk ke pasaran. Alasannya, influencer mampu memberikan pengaruh dan mengajak followers-nya melakukan sesuatu.

8. Evaluasi Strategi Product Marketing

Meski produk Anda sudah dirilis dan beredar di pasaran, bukan berarti Anda tetap menjalankan strategi pemasaran produk yang sama. 

Justru, bisa jadi setelah perilisan Anda malah menemukan pasar potensial yang belum Anda targetkan.

Untuk itu, lakukanlah evaluasi setelah merilis produk Anda. Apakah Anda sudah menjalankan strategi pemasaran yang efektif? 

Atau bahkan, sudah mencapai target marketing yang ditetapkan? Kalau belum, strategi apa yang harus diterapkan untuk mencapainya? 

Setelah mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki, susun kembali strategi pemasaran produk Anda. Pastikan strategi pemasaran Anda yang baru sesuai dengan target pasar, ya. 

Demikian 8 strategi pemasaran produk yang efektif bagi bisnis yang bisa diterapkan bagi pelaku bisnis. Semoga bermanfaat. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top