YouTube di Indonesia, Oxford Economics: Beri Dampak Ekonomi Hingga Pengembangan Bisnis

 


IPHEDIA.com - Saat ini, jutaan orang Indonesia menggunakan YouTube untuk mempelajari keterampilan baru, mendalami minatnya, dan menciptakan peluang ekonomi.

Chief Executive Officer Oxford Economics, Adrian Cooper, seperti melansir kstatic.googleusercontent.com menyebut, Oxford Economics bekerja sama dengan YouTube pada kuartal kedua 2022.

Kerjasama ini untuk merancang metodologi mengukur dampak ekonomi, sosial, dan budaya platform video tersebut di seluruh Indonesia. 

Penelitian tersebut menghitung jumlah pekerjaan yang tercipta dan PDB yang dihasilkan, serta menganalisis pengaruh YouTube terhadap industri lain dan kualitas hidup masyarakat.

Oxford Economics menyurvei 3.227 kreator, 3.019 pengguna YouTube, dan 526 bisnis secara nasional, dengan tambahan wawancara kualitatif, untuk mendapatkan data tentang kontribusi platform ini. 

Riset menyoroti peran penting YouTube di berbagai lapisan masyarakat Indonesia. 

Platform ini memberi pengguna informasi, edukasi, dan hiburan; mendukung kreator sebagai entrepreneur; dan menyediakan jangkauan internasional kepada bisnis-bisnis di Indonesia.

Indonesia adalah sebuah negara yang beragam, dengan sekitar 1.300 kelompok etnis dan lebih dari 300 bahasa yang digunakan di 17.000+ pulaunya. 

YouTube adalah platform yang dapat membantu menghubungkan seluruh negara sehingga pengguna dapat membagikan keberagamannya. 

Sebanyak 89 persen kreator Indonesia setuju bahwa YouTube mendorong mereka untuk membuat konten yang beragam dan inklusif.

YouTube turut memiliki peran dalam mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dimana sektor ini mempekerjakan mayoritas dari total tenaga kerja di Indonesia. 

Peningkatan keterampilan digital merupakan kunci untuk pengembangan UKM, sebagaimana diakui oleh pemerintah yang menempatkan sumber daya manusia di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang diluncurkan. 

YouTube memainkan peran positif, dengan Direktur Produk di UKM e-learning yang Oxford Economics wawancarai. 

“YouTube memungkinkan saya dan tim mempelajari konsep baru dan praktik terbaik yang berkaitan dengan pengembangan produk,” kata Adrian Cooper.

Selain itu, banyak bisnis Indonesia menggunakan YouTube sebagai platform untuk terhubung dengan pelanggan potensial yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun di seluruh dunia. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top