Sumber Foto: Depositphotos |
IPHEDIA.com - Bagi mereka yang sudah terjun ke dunia digital marketing tentu tidak asing lagi dengan yang namanya Google AdSense, Google Ads, Google Ad Manager dan Google AdMob.
Hal ini tidak berlaku bagi kebanyakan pengguna internet, seperti pembaca situs web/website/blog maupun penonton video YouTube, TikTok, Instagram, Twitter, Facebook, Game dan lainnya.
Tidak semua pengguna internet tahu dengan produk-produk Google yang digunakan oleh publisher (penerbit/penayang) dan advertiser (pengiklan) ini.
Google AdSense, Google Ads, Google Ad Manager dan Google AdMob merupakan empat produk canggih Google yang berhubungan dengan periklanan yang masing-masing memiliki perbedaan.
Untuk mengetahui perbedaan keempat produk Google tersebut baca: Perbedaan Google AdSense, Google Ads, Ad Manager dan AdMob
Iklan-iklan yang sering ditemukan pembaca/penonton/pemain game di situs web/website/blog maupun aplikasi itu, salah satunya yang menayangkan iklan Google Ad Manager.
Penayangan Iklan Google Ad Manager
Google Ad Manager merupakan platform pengelolaan iklan untuk penayang besar yang memiliki penjualan langsung dengan jumlah signifikan.
Dalam penayangan iklan, Google Ad Manager memberikan kontrol terperinci dan mendukung beberapa bursa dan jaringan iklan.
Bursa dan jaringan iklan di Google Ad Manager itu, termasuk AdSense, Ad Exchange, jaringan pihak ketiga, dan bursa pihak ketiga.
Bagi penayang, Ad Manager cocok untuk memonetisasi semua jenis situs, aplikasi seluler, video, atau game.
Dengan Ad Manager, penayang dapat mengelola pendapatan iklan dengan jumlah signifikan yang berasal dari penawaran langsung dari pembeli.
Ad Manager juga menggunakan jaringan pihak ketiga guna bersaing untuk inventaris iklan dan laporan yang lebih kompleks untuk mendapatkan analisis terperinci.
Cara Kerja Google Ad Manager
Untuk mengelola semua iklan mereka, sebagian besar penayang (publisher/penerbit) menggunakan jaringan Ad Manager tunggal.
Jaringan Ad Manager tempat penayang menentukan inventaris iklan serta membuat, mengelola, dan melaporkan kampanye iklan.
Inventaris iklan penayang disebut unit iklan. Ini adalah lokasi di halaman atau aplikasi, yang merupakan tempat iklan penayang ditampilkan.
Ad Manager membuat tag (cuplikan kode) untuk setiap unit iklan. Tag tersebut disisipkan di halaman atau aplikasi penayang.
Saat pengguna mengunjungi halaman atau aplikasi itu, tag iklan akan meminta iklan dari Ad Manager.
Penayang dapat membuat pesanan dan item baris. Tindakan ini mewakili transaksi penayang dengan pengiklan atau pembeli inventaris iklan.
Kemudian, kampanye yang mereferensikan atau menargetkan unit iklan akan valid untuk menayangkan iklan ke permintaan tersebut.
Ad Manager selanjutnya akan memilih iklan terbaik untuk ditayangkan pada saat permintaan dibuat.
Dengan laporan yang dapat disesuaikan, Ad Manager menunjukkan kepada penayang iklan mana yang ditayangkan ke inventaris tertentu, jumlah pendapatan yang kemungkinan penayang peroleh, dan lainnya.
Demikian ringkasan penayangan iklan dan cara kerja Google Ad Manager bagi penayang. Semoga informasi ini bermanfaat. (*)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.