IPHEDIA.com - Perusahaan keamanan perangkat mobile, Upstream, mengidentifikasi ada lebih dari 29 ribu aplikasi Android berbahaya yang berisiko mampu menipu dan melancarkan serangan siber ke pengguna.
Dalam laporannya belum lama ini, Upstream menyebut, jumlah aplikasi Android berbahaya ini selama kuartal 1 (Q1) 2020 saja naik dua kali lipat dari jumlah yang tercatat di kuartal sama tahun lalu atau hanya lebih dari 14.500.
Tim peneliti mereka dalam penyelidikannya menemukan hampir semua atau 90 persen dari sepuluh aplikasi paling berbahaya masih ada di Google Play Store.
Ini menunjukkan pelaku peretasan dan pembuat aplikasi berbahaya itu secara konsisten menemukan cara untuk mengelabui sistem keamanan Google.
Pemimpin tim pengawas anti-penipuan di Upstream, Geoffrey Cleaves mengatakan, sebagian besar aplikasi Android berbahaya ini berkedok aplikasi hiburan.
"Kami telah melihat peningkatan tajam pengembang yang menerbitkan aplikasi 'hiburan' di Google Play Store, yang mengelabui pengguna agar berlangganan layanan premium," katanya.
Perusahaan ini mengklaim, 6 dari 10 aplikasi paling berbahaya tersebut berada di kategori hiburan atau leisure, seperti video dan audio, media berita, gim, dan aplikasi sosial. Jadi, hiburan boleh tapi tetap hati-hati. (ip)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.