Pembangunan ruas Tol Terbanggibesar—Pematang Panggang—Kayuagung terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi I ruas Terbanggibesar—Pematang Panggang sepanjang 112 kilometer, dengan beberapa dukungan konstruksi dari beberapa BUMN Karya yang mengerjakan pembangunan jalan tol di Pulau Jawa.
IPHEDIA.com - Ruas Jalan Tol Terbanggibesar—Pematang Panggang—Kayuagung menjadi penting karena menghubungkan Provinsi Lampung dengan Sumatera Selatan khususnya, dan diharapkan membuka akses daerah-daerah sekitar serta menunjang pertumbuhan ekonomi di kedua provinsi bertetangga ini.
Selain itu, salah satu peran vital ruas jalan tol ini diharapkan memotong waktu perjalanan dan biaya logistik yang menggunakan moda transportasi darat dari Pelabuhan Bakauheni menuju Sumatera Selatan dan wilayah sekitarnya, sehingga mampu menunjang pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor kelapa sawit dan perkebunan karet.
Salah satu yang cukup menarik pada ruas ini adalah inovasi pembiayaan dimana masing-masing segmen disupport dari pembangunan jalan tol yang ada di Pulau Jawa yang tingkat pengembalian investasinya tinggi, sehingga menjadi subsidi silang ke ruas jalan tol tersebut.
Pembangunan ruas Tol Terbanggibesar—Pematang Panggang—Kayuagung terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi I ruas Terbanggibesar—Pematang Panggang sepanjang 112 kilometer, dengan beberapa dukungan konstruksi dari beberapa BUMN Karya yang mengerjakan pembangunan jalan tol di Pulau Jawa.
Sejumlah BUMN Karya itu, yakni PT Jasamarga Semarang Batang (25 km), Waskita Bumi Kira (25 km), Citra Karya Jabar Tol (6 km), Jasamarga Japek Selatan (15 km) dan Jasamarga Jalan Layang Cikampek (12 km). Sedangkan sisanya penugasan Pemerintah kepada BUMN PT Hutama Karya.
Sementara, pada Seksi II ruas Pematang Panggang—Kayuagung sepanjang 78 kilometer, pembangunannya dilakukan oleh PT Hutama Karya sepanjang 77,17 kilometer dan sisanya dukungan dari Waskita Sriwijaya Tol sepanjang 2,4 kilometer yang merupakan jalan akses.
Di JTTS ruas Bakauheni—Terbanggibesar—Pematang Panggang—Kayuagung ini dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang, seperti pelayanan lalu lintas hingga fasilitas transaksi, juga tersedia 13 Rest Area dengan 2 dua tipe, yakni tipe A (TIP) dan tipe B (TI) yang berfungsi secara penuh maupun fungsional dan 7 Tempat Istirahat.
Di dalam Rest Area terdapat sejumlah fasilitas seperti SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), Musholla, Toilet, Lahan Parkir, tempat pengisian Uang Elektronik, hingga rumah maupun warung makan, demikian Redaksi IPHEDIA.com Jalan-jalan mencatat. (Akhmad Sadad)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.