Keunikan Alam Hutan Batu Bergerigi di Taman Nasional Tsingy de Bemaraha Madagaskar

 
Taman Nasional Tsingy de Bemaraha merupakan hutan batu karst berbentuk tombak bergerigi terluas di dunia dan masuk dalam situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO dan bisa diakses para wisatawan.

IPHEDIA.com - Taman Nasional Tsingy de Bemaraha sebuah cagar alam, berupa hutan batu karst berbentuk tombak bergerigi terluas di dunia. 

Batuan bergerigi itu terbentuk secara alami di dalam di Taman Nasional Northwest Madagaskar di Kawasan Melaky seluas 1.500 km persegi.

Objek wisata unik ini rumah bagi sejumlah besar spesies tumbuhan dan hewan endemik yang hanya dapat ditemukan di Tsingy. 

Misalnya, puncak, kemiringan, dan pangkalan jarum kapur tsingy membentuk ekosistem dengan spesies berbeda yang menempel di lerengnya yang sangat curam.

Saat ini, Taman Nasional Tsingy de Bemaraha masuk dalam situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO dan bisa diakses para wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. 


Untuk menuju ke taman ini, kamu harus berkendara dari Kota Morondava di pantai barat Madagaskar menuju Tsingy de Bemaraha dengan jalan yang tidak beraspal. 

Setelah itu, kamu juga harus menaiki rakit yang terbuat dari kayu pirogue untuk menyeberangi dua buah sungai yang cukup lebar. 

Setelah menyelesaikan penyeberangan yang kedua, kamu akan tiba di desa kecil terakhir, yakni Bekopaka. 

Di sini, banyak sekali pemandu yang bisa mengantarkanmu ke Taman Tsingy de Bemaraha.

Untuk mendaki bebatuan di Tsingy tidaklah mudah. Kamu harus mengenakan perlengkapan pendakian yang lengkap dan mulai mendaki bebatuan yang berdiri tegak. 


Dibutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk bisa sampai di puncak bebatuan Tsingy de Bemaraha. 

Namun, susah payah yang dikeluarkan sebanding dengan pengalaman petualangan yang kamu dapatkan. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top