Akhmad Sadad (Pemred) |
Penyebaran virus novel corona (2019-nCoV) atau Covid-19 yang semakin meluas tersebut dikabarkan lebih banyak menelan korban dibandingkan pandemik SARS yang sebelumnya juga terjadi di China. Virus ini diketahui telah menginfeksi korban di lebih dari 20 negara.
Komisi Kesehatan Nasional China yang mendata seluruh wilayah China daratan, Hongkong, Makao, dan Taiwan menyebutkan, negara China masih mencatatkan jumlah korban terbanyak.
Selain China, Taiwan, Hongkong, dan Makau, negara lain seperti Jepang, Singapura, Korsel, Malaysia, Prancis, Jerman, Australia, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Vietnam, Kanada, Italia, Inggris, Rusia, Nepal, Kamboja, Sri Lanka, Finlandia, Filipina, India, dan Swedia, juga terjangkiti virus corona.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang dampak wabah virus corona, ekonomi dunia turut terdampak. Tak hanya kurs dolar AS terhadap mata uang lainnya di dunia, tetapi juga harga emas, minyak dan lainnya juga terpengaruh. Bahkan, maskapai penerbangan berbagai negara menghentikan rute ke China.
Di China sendiri, industri pariwisata, kuliner, dan pertunjukan film menelan kerugian lebih dari 1 triliun yuan atau sekitar Rp1,98 triliun akibat wabah virus corona. Sejumlah pengamat ekonomi di China memperkirakan angka kerugian itu dalam rentang usaha selama tujuh hari libur kerja Tahun Baru Imlek pada 24-30 Januari 2020.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamis (30/1/2020) mengumumkan bahwa wabah virus corona di China saat ini melahirkan darurat kesehatan masyarakat atas keprihatinan internasional.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, mengumumkan keputusan itu setelah sidang Komisi Darurat, sebuah panel para ahli independen di tengah meningkatnya bukti penyebaran virus ini ke negara-negara lainnya.
Sejumlah negara telah mengirim pesawat masing-masing ke Wuhan, Provinsi Hubei, China, dan mengevakuasi warganya dari sana. Semoga kita semua mampu menghadapi dan melewati masa-masa sulit ini. (as)
No comments:
Write commentSiapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.