Butuh Ketenangan, Kunjungi Wisata Pantai dan Budaya di Pemuteran Bali

 
Credit Photo: Villasemadhibali
Di sini, wisatawan akan menemukan nuansa yang agak sepi, tenang, dan tidak riuh, serta bisa banyak menghabiskan waktu dengan berjemur sembari menikmati pesona alam dan budaya setempat.

IPHEDIA.com - Pesona destinasi wisata di Bali menarik banyak minat wisatawan dari berbagai penjuru dunia mendatangi Pulau Dewata ini. 

Jika kamu bosan dengan riuhnya suasana perkotaan dan ramainya pantai-pantai di Bali, cobalah untuk menyambangi Desa Pemuteran.

Desa Pemuteran yang terletak di Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali Barat, Bali ini, cocok bagi kamu yang butuh ketenangan.

Tentunya, orang-orang yang datang ke sini memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari ketenangan. 

Desa Pemuteran ini dikenal sebagai salah satu desa paling bersih dan tenang di Pulau Bali.

Di sini, wisatawan banyak menghabiskan waktu dengan berjemur sembari menikmati pesona alam dan budaya setempat. 

Di desa itu kamu akan menemukan nuansa alam pedesaan yang agak sepi dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. 

Di Desa Pemuteran tidak riuh dengan suara orang berjualan, suara-suara mesin kendaraan, atau suara obrolan dan gelak tawa yang kencang.

Sebagai salah satu negara terindah di Asia Tenggara, Indonesia patut berbangga karena memiliki Desa Pemuteran. 

Desa ini memiliki pantai yang berbeda dengan pantai-pantai Bali yang terkenal sangat ramai.

Masyarakat lokal di Desa Pemuteran masih menjaga kelestarian adat dan budaya mereka dengan baik. 

Selain berkunjung ke pantai, kamu juga bisa berinteraksi dan belajar lebih banyak tentang adat dan budaya masyarakat setempat.

Akses menuju Desa Pemuteran terbilang cukup jauh, justru lebih dekat jika menyeberang dari Pulau Jawa.

Dari Pulau Jawa, kamu kemudian berlabuh di Gilimanuk dan dari Gilimanuk tidak sampai satu jam perjalanan darat menuju ke desa ini. 

Sedangkan, jika melalui Denpasar kamu akan menempuh perjalanan darat sekitar 200 kilometer dan memakan waktu kurang lebih empat jam. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top