Wildlife Insights, Platform Google Lindungi Satwa di Dunia Terancam Punah

 
Credit Photo: conservation.org
Dengan menggunakan Wildlife Insights, para peneliti dapat berfokus pada upaya pelestarian dengan mengungah data ke Google Cloud dan menganalisis citra dengan model AI pengidentifikasi spesies yang disediakan Google.

IPHEDIA.com - Untuk melindungi satwa-satwa yang terancam punah, Google bekerja sama dengan tujuh organisasi pelestarian lingkungan terkemuka di dunia.

Salah satunya, bersama Word Wildlife Fund (WWF), Google meluncurkan platform Wildlife Insights.

Berdasarkan data WWF, populasi mamalia, burung, ikan, reptilia dan amfibi menyusut 60 persen sejak 1970-an di seluruh dunia. 

Kehadiran platform berteknologi Artificial Intelligence (AI) ini diharapkan mampu menyelamatkan satwa-satwa yang semakin terancam keberadaannya.

Khusus di Indonesia, Google telah bekerja sama dengan sejumlah organisasi pelestarian lingkungan. 

Mereka melakukan riset di Bukit Barisan, Pulau Sumatera, untuk mengetahui spesies-spesies yang terancam punah.

Kehadiran teknologi AI itu sekaligus menjawab persoalan dan tantangan para peneliti maupun ahli biologi yang selama ini terkendala dalam mendapatkan visual dari satwa-satwa yang diteliti.

Secara umum, para ahli biologi telah menggunakan kamera sensor gerak untuk mempelajari binatang liar. 

Meskipun demikian, mereka belum memiliki cara untuk membagikan dan memadukan data.

Dengan menggunakan Wildlife Insights, para peneliti dapat berfokus pada upaya pelestarian. 

Para peneliti mengungah data ke Google Cloud dan menganalisis citra dengan model AI pengidentifikasi spesies yang disediakan Google.

Sampai dengan saat ini, Google Earth sedikitnya telah mengabadikan sekitar 4,5 juta gambar menggunakan teknologi AI. 

Gambar-gambar tersebut diabadikan di berbagai belahan penjuru dunia. Visualisasi itu diambil sejak 20 tahun silam. (as/ip)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top