Seputar Fakta Jaringan Supercepat 5G, Generasi Kelima dalam Dunia Internet

 
Jaringan 5G kelanjutan dari generasi-generasi sebelumnya yang menggunakan pita frekuensi antara 30 Ghz dan 300 Ghz, yang digadang-gadang jaringan supercepat dalam dunia internet.

IPHEDIA.com - Jaringan 5G belakangan sudah hangat terdengar. Bahkan, beberapa negara dikabarkan bersiap-siap bahkan telah ada yang menerapkan jaringan ini. 

Termasuk, beberapa vendor ponsel pun sudah ada menyiapkan perangkat yang jaringan 5G ini.

Akses Internet 5G direalisasikan untuk smartphone tahun 2020. Ini menyusul adanya kesepakatan dari United Nations atau PBB. 

Handset Samsung misalnya, telah melakukan uji coba akses Internet 5G tahun lalu, yang mencapai kecepatan puncak 7.5 Gbps, atau 30 kali lebih cepat daripada koneksi 4G rata-rata.

Jika ada yang bilang 4G merupakan jaringan yang cepat, maka kita akan menikmati jaringan 5G atau jaringan generasi kelima dalam dunia internet. Berikut fakta-fakta apa saja soal jaringan supercepat ini.

Apa Itu Jaringan 5G?

Jaringan 5G merupakan jaringan internet kelanjutan dari generasi-generasi sebelumnya. 

Jaringan nirkabel ini menggunakan pita frekuensi antara 30 Ghz dan 300 Ghz sehingga jaringan 5G memungkinkan bisa mentransmisikan data lebih cepat dan besar dari generasi sebelumnya.

Khusus di Indonesia, jaringan 5G ini belum menemukan titik terang kapan akan bisa dinikmati secara luas, meski ada sumber yang memperkirakan jaringan generasi kelima ini masuk ke Tanah Air tahun 2022. 

Namun, beberapa operator telekomunikasi dikabarkan saat ini juga tengah menyiapkan diri untuk menyambut jaringan itu.

Jaringan supercepat

Setiap inovasi pasti akan lebih baik dari sebelumnya. Termasuk jaringan 5G yang sudah banyak ditunggu-tunggu setiap orang. 

Kabar yang selalu membuat penasaran terkait kecepatan 5G yang digadang-gadang bakal lebih cepat berlipat-lipat kalinya dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Jika kecepatan daya unduh 4G di Amerika Serikat mencapai rata-rata 19,42 Mbps, maka kecepatan 5G bukan lagi dalam ukuran megabit, melainkan gigabit alias Gbps. 

Jadi, bisa dibayangkan ketika nanti jaringan 5G sudah aktif di Indonesia, daya unduh untuk ukuran gigabit bisa dalam hitungan detik.

Kapasitas jaringan lebih besar

Kecepatan jaringan 5G sudah tentu jadi hal utama. Menariknya lagi, kapasitas jaringan mobile yang bakal lebih banyak mendukung koneksi data dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Sebagai contoh, ketika Anda mengakses sebuah wifi di lokasi banyak orang, kemudian koneksi data Anda akan melambat. 

Nah, ini terjadi karena jaringan generasi sebelumnya hanya mampu mendukung perangkat dengan jumlah tertentu saja. 

Sementara, di jaringan 5G kapasitasnya akan lebih luas hingga jutaan perangkat per kilometer persegi.

Verizon operator pertama aktifkan 5G

Jangan tanya Amerika Serikat jika bukan negara pertama yang meluncurkan jaringan internet generasi kelima ini. 

Di sini, sebuah perusahaan telko yang juga operator selular dengan nama Verizon telah resmi mengaktifkan jaringan ini. 

Tak tanggung-tanggung, pengaktifan jaringan tersebut langsung di empat kota yakni Indianapolis, Houston, Sacramento dan Los Angeles.

Dalam tiga bulan pertama, para pelanggan Verizon menikmati fasilitas jaringan 5G Home secara gratis. Adapun biaya langganan per bulannya mencapai sekitar 50 dolar AS. 

Untuk kecepatan maksimal, jaringan 5G di Amerika saat diresmikan Verizon mencapai 1 Gbps yang bisa unduh 1 GB dalam satu detik.

Banyak perangkat bisa nikmati 5G

Tak berlebihan jika jaringan 4G sebagian besar dipakai oleh para pengguna ponsel cerdas alias smartphone. 

Namun, untuk 5G, beberapa perangkat lain seperti personal computer, headset hingga aksesoris rumah tangga dengan mudah akan bisa menggunakan jaringan ini.

Harga tetap jadi sorotan

Semakin cepat sebuah jaringan, semakin tinggi harga paket datanya. Ini berlaku untuk semua jaringan generasi apapun, tak terkecuali 5G. 

Orang sudah memastikan harga paket data jika 5G beroperasi terutama di Indonesia, maka kocek yang harus dikeluarkan harus lebih tinggi dari sebelumnya.

Soal harga, memang masih bisa disesuaikan dengan jumlah pengguna atau pemakainya. 

Bisa jadi, jika penggunanya semakin banyak, dan perangkat yang mendukung maka harga biasanya akan menyesuaikan. (as/ip)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top