Caño Cristales, Sungai Lima Warna di Kolombia

 
Warna-warni di sungai ini disebabkan sejumlah besar spesies tanaman endemik yang melekat erat pada bebatuan di tempat-tempat di mana sungai memiliki arus lebih cepat di Taman Nasional Serranía de la Macarena itu.

IPHEDIA.com - Sungai indah lima warna yang terletak di Taman Nasional Serranía de la Macarena, Provinsi Meta, Kolombia ini bernama Caño Cristales. Karena keunikannya, setiap tahunnya sungai ini banyak dikunjungi wisatawan.

Penampilan Caño Cristales yang berwana-warni dan unik dari ganggang yang tumbuh di sungai ini, selain biasa disebut "Sungai Lima Warna", sungai ini juga kadang dinamakan "Pelangi Cair" atau bahkan "Sungai Maha Indah di Dunia".

Warna-warni di sungai ini disebabkan sejumlah besar spesies tanaman endemik bernama Podostemaceae atau Macarenia clavígera yang melekat erat pada bebatuan di tempat-tempat di mana sungai memiliki arus lebih cepat di Taman Nasional Serranía de la Macarena itu.

Di antara keanekaragaman flora dan fauna di taman nasional tersebut, paling menarik perhatian wisatawan salah satunya memang tanaman yang menghasilkan warna merah, kuning, hijau hingga oranye di Sungai Caño Cristales ini. Apalagi jika air di sungai begitu jernih, semakin membuat warna-warna yang dihasilkan dari tanaman terlihat jelas.

Satu lagi, walaupun cantik dan unik, keindahan sungai ini tak dapat dinikmati sepanjang tahun dan tak bisa dinikmati secara bebas. Sungai Caño Cristales hanya bisa diakses pada bulan Juni hingga November, tepatnya saat peralihan musim hujan ke musim kemarau. Selain bulan itu, sungai ini nampak seperti sungai pada umumnya.

Jadi, bila ingin melihat kecantikan Sungai Caño Cristale, datanglah di mulai bulan Juni. Sungai Caño Cristales bisa didatangi melalui La Macarena atau Villavicencio. La Macarena kota yang berada di luar taman nasional yang dilengkapi berbagai restoran dan hotel. Selanjutnya, wisatawan harus berjalan kaki atau menunggang kuda untuk mencapai Sungai Caño Cristales.

Untuk menjaga keindahan sungai lima warna itu, pemerintah setempat hanya mengizinkan wisatawan yang masuk harus menggunakan tur. Setiap harinya, hanya 180 hingga 200 orang saja yang bisa memasukinya. (as/ip)
Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

Siapapun boleh berkomentar, tetapi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab. Berkomentarlah dengan nama yang jelas dan bukan spam agar tidak dihapus. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu komentator seperti yang diatur dalam UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) maupun perundang-undangan yang berlaku.

Back to Top